Senin, 07 Maret 2016

Unsur Unsur yang membangun Manusia

Unsur- unsur yang membangun manusia
Sebenarnya ada banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Adadua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat danmenempati ruang dan waktub. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual danmemahami kebenarand. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Idmerupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional danterkait dengan sex.b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh oranglain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limatahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diriindividu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
2. Hakekat manusia
Dalam kamus bahasa indonesia hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat juga memilikiarti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yangdimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.b. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawid. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas danmartabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3. Kepribadian bangsa timur
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkanmanusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar
 – 
benar dianutoleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilangsebagai kepribadian bangsa.Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yangdimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadianyang ada, karena
 
seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangatpasti kebudayaannya pun berbeda.Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yangberfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengankepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal
 – 
hal yang dapatmencoreng kepribadian bangsa.
4. Pengertian kebudayaan dan unsur-unsur kebudayaanA. Pengertian kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan danmeliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalamkehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
B. Unsur-unsur kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan,antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
a. alat-alat teknologib. sistem ekonomic. keluargad. kekuasaan politik 
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
a. sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnyab. organisasi ekonomic. alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalahlembaga pendidikan utama)d. organisasi kekuatan (politik)
5. Wujud kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:a. gagasan,b. aktivitas, danc. artefak.
6. Orientasi nilai budaya
Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :a. Hakekat Hidupb. Hakekat Karyac. Persepsi Manusia Tentang Waktud. Pandangan Terhadap Alame. Hubungan Manusia Dengan Manusia
7. Perubahan kebudayaan
Perubahan Kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karenaketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaanyang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
8. Kaitan manusia dan kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilakukebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubunganantara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia danmasyarakat dinyatakan sebagai dialektis. Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :· Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya· Obyektivitas : Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif · Internalisasi : Proses dimana masyarakat kembali dipelajari manusia

Hakikat Manusia

HAKIKAT MANUSIA

Jelaskan bahwa manusia sebagai mahluk social memiliki fungsi biologis, proteksi, sosialisasi/pendidikan. Supportive dan ekspresive. Dari fungsi-fungsi ini diharapkan bukan saja menjadi landasan, materi kegiatan dan bahkan pendekatan/ proses-proses dalam merancang, mengoperasikan, mengevaluasi program pendidikan non formal.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Fase-fase perkembangan menurut beberapa ahli psikologi :
a.
Menurut Aristoteles

1).
0,0-7,0 : masa anak kecil

2).
7,0-14,0 : masa anak

3).
14,0-21,0 : masa remaja
b.
Menurut Mantessori

1).
0,0-7,0 : periode penemuan dan pengaturan dunia luar.

2).
7,0-12,0 : periode rencana abstrak

3).
12,0-18,0 : periode penemuan diri dan kepekaan sosial

4).
18,0- : periode pendidikan tinggi
c.
Menurut Comenius

1).
0,0-6,0 : scola matema

2).
6,0-12,0 : scolavernatulata

3).
12,0-18,0 : scola latina

4).
18,0-24,0 : acodemia
d.
Menurut J.J Rousseau

1)
0,0-2,0 : masa asuhan

2).
2,0-12,0 : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera

3).
12,0-15,0 : masa pendidikan akal.

4).
15,0-20,0 : masa pembentukan watak dan pendidikan agama
e.
Menurut Oswald Kroch

1).
masa anak-anak

2).
masa bersekolah

3).
masa kematanga.
f.
Menurut Elizabeth B. Hurlock

1).
periode pre natal

2).
masa oral

3).
masa bayi

4).
masa anak-anak

5).
masa pubertas

Hukum tempo perkembangan menyatakan bahwa tiap-tiap anak memiliki tempo perkembangan yang berbeda. Anak juga memiliki masa peka, yaitu suatu masa di mana suatu organ atau unsur psikologis anak mengalami perkembangan yang sebaik-baiknya.
Bagi seorang pendidik, mengetahui perkembangan anak diperlukan dalam membimbing anak sesuai dengan perkembangannya.
PERUBAHAN TINGKAH LAKU AKIBAT BELAJAR
Pengertian belajar dapat disimpulkam sebagai berikut :
Dengan belajar itu belajar itu diharapkan tingkah laku seseorang akan berubah.
Dengan belajar pengetahuan dan kecakapan seseorang akan bertarnbah.
Perubahan tingkah laku dan penambahan pengetahuan ini di dapat lewat suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar adalah :
Anak yang belajar meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
Faktor dari luar :
1). endogen :
fisiologis (kesehatan fisik dan indra)
psikologis :
– adanya rasa ingin tahu.dari siswa.
– kreatif, inovatif de akseleratif
– bermotivasi tinggi.
– adanya sifat kompetitif yang sehat
– kebutuhan akan rasa aman, penghargaan, aktualisasi diri, kasih sayang dan rasa memiliki.
2). eksogen :
instrumental (kurikulum, program, laboratorium)
lingkungan (sosial dan non sosial)
Pusat berlangsungnya pendidikan adalah :
a. Keluarga.
b. Sekolah.
c. Masyarakat.
Ciri-ciri keberhasilan pendidikan pada seseorang dapat terlihat pada :
1. Mengerti benar akan tugasnya dengan baik dan didorong oleh rasa tanggung jawab yang kuat terhadap dirinya serta terhadap Tuhan.
2. Mampu mengadakan hubungan sosial dengan bekerja sama dengan orang lain.
3. Mampu menghadapi segala perubahan dunia karena salah satu ciri kehidupan ialah perubahan.
4. Sadar akan dirinya dan harga dirinya sehingga tidak mudah memperjualbelikan dirinya dan kreatif.
5. Peka terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohaniah.
Pribadi manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan tanpa sekaligus meletakkan hubungannya dengan lingkungan. Jadi kepribadian adalah suatu kesatuan psikofisik termasuk bakat, kecakapan, emosi, keyakinan, kebiasaan, menyatakan dirinya dengan khas di dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan peranan pendidik/tutor dalam pengembangan kepribadian adalah menjadi jembatan penghubung atau media untuk mengaktualisasikan potensi psikofisik individu dalam menyelesaikan diri dengan lingkungannya.
Sifat hakekat manusia menjadi kajian antropologi, yang hasilnya sangat diperlukan dalam upaya menumbuh kembangkan potensi, manusia melalui penyelenggaraan pendidikan.
1. Sifat Hakekat Manusia
sifat hakekat manusia merupakan ciri-ciri yang karakteristik, yang secara principal membedakan manusia dengan hewan, walaupun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama secara biologis (lihat orang hutan). Karenanya banyak filsuf menamakan manusia identik dengan heawan seperti : Socrates, menyebut manusia Zoon Politico (hewan yang bermasyarakat); Max Schaller ; menyebutkan : Das Krantetier (Hewan Ynag Selalu Bermasalah); demikian pula Charles Darwin dengan teori evolusinya telah membuktikan bahwa manusia berasal dari kera (Primat) tetapi dia gagal yang disebutnya dengan The Missing Link.
2. Wujud sifat Manusia
a). Kemampuan Menyadari diri
· Dengan kemampuan menyadari diri :
Ø manusia dapat membedakan dirinya dengan manusia lain (ia, mereka) dan dnegan lingkungan non manusia (fisik).
Ø Manusia dapat membuat jarak dengan manusia lain dan lingkungannya. Manusia memiliki arah pandangan kedalam dan keluar.
· Pandangan arah kedalam, akan memberi status lingkungan sebagai subyek berhadapan dengan aku sebagai obyek. (Penting untuk pengembangan sosial)
· Pandangan arah keluar, memandang lingkungan sebagai obyek, aku sebagai obyek yang memanipulasikan lingkungan untuk aku, berpuncak pada egoisme. (Penting untuk pengembangan individualitet).
· Dalam pendidikan kedua arah tersebut harus dikembangkan secra seimbang.
3. Kemampuan Bereksistensi
· Kemampuan bereksistensi dimaksudkan manusia tidak hanya “ber-ada” (seperti hewan dan tumbuhan) tetapi juga “meng-ada” , dimana manusia tidak hanya bagian lingkungan seperti hewan dan tumbuhan tetapi manusia menjadi manajer lingkungan (mengolah, mengendalikan).
· Kemampuan bereksistensi harus dikembangakan sejak dini, kreatifitas, keberanian, dan lain-lain.
4. Kata Hati (Consuence of Man)
· Kata hati juga disebut dengan istilah : hati nuranu, lubuk hati, suara hati, pelita hati dan lain sebagainya. Yang berarti kemampuan pada diri manusia untuk mengetahui baik buruknya perbuatan manusia termasuk pula kemampuan pengambilan keputusan atas dasar pertimbangan benar/salah, analisis yang didukung kecerdasan akal budi. Mereka yang memiliki kemampuan seperti tersebut diatas disebut tajam kata hatinya.
· Pendidikan untuk mengubah kata hati tumpul. Menjadi tajam ditempuh dengan melatih kecerdasan dan kepekaan emosi.
5. Kecerdasan Moral
· Moral (etika), sinkron dengan kata hati yang tajam, yang benar-benar baik yang disebut juga dengan moral yang tinggi (luhur).
· Moral bertalian erat dengan keputusan kata hati, dan nilai-nilai kemanusiaan.
6. Tanggung Jawab
· Kesediaan untuk menanggung segenap akibat dari perbuatan yang berwujud tanggung jawab, kepada diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.
· Keberanian untuk menentukan bahwa sesuatu perbuatan dilakukan sesuai dengan tuntutan kodrat manusia, sehingga sanksi adapun yang di tuntutkan di terima dengan kerelaan dan kesadaran.
7. Rasa Kebebasan
· Rasa bebas, bukan dimaksud perbuatan bebas membabi buta, bebas dalam arti, berbuat sepanjang tidak bertentangan dengan tuntutan kodrat manusia merdeka tidak sama dengan berbuat tanpa ikatan, kemerdekaan yang sesungguhnya justru berlangsung dalam keterikatan karenanya, kemerdekaan erat kaitannya dengan kata hati dan moral orang merasa merdeka apabila perbuatannya sesuai dengan kata hatinya.
· Implikasinya dalam pendidikan, mengusahakan agar anak menginternalisasikan nilai-nilai aturan kedalam dirinya dan dirasakan sebagai miliknya.
8. Kewajiban dan Hak
· Kewajiban dan hak, merupakan indicator bahwa manusia sebagai mahluk sosial.
· Dalam kehidupan hak dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan, sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi menurut (Drijar Kara, 1978) kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai manusia, mengenal berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya melaksanakan kewajiban berarti kebaikan.
· Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan erat dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan kewajiban.
· Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (disiplin).
9. Kemampuan Menghayati Kebahagiaan
· Kebahagiaan istilah yang sulit dijabatkan dengan kata-kata, tetapi tidak sulit dirasakan setiap orang pasti pernah mengalami rasa bahagia (senang, gembira dan lain sebagainya).
· Kebahagiaan milik manusia : kebahagiaan dapat dicapai apabila manusia dapat meningkatkan kualitas hubungannya sebagai mahluk dengan dirinya sendiri (memahami kelebihan dan kekurangannya); dengan alam (untuk eksploitasi dan dilestarikan); dan terhadap Tuhan Maha Pencipta.
· Pendidikan mempunyai peranan yang penting sebagai wahana untuk mengantar anak mencapai kebahagiaan.
2.2 Dimensi-Dimensi Kepribadian
Manusia memiliki karakteristik yang membedakannya dengan hewan, manusia juga memiiki dimensi yang bersifat unik, potensial, dan dinamis.
Ada 4 (empat) macam dimensi manusia :
1. Dimensi Keindividualan
· Banyak ahli berpendapat tentang individu :
Ø Lysen mengertikan individu sebagai “orang seorang”, sesuatu yang merupakan kebutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi (in divide).
Ø Langeveld M.J (1995), mengertikan tidak ada individu yang identik dimuka bumi walaupun berasal dari satu sel. Setiap orang memiliki individualitas.
· Kecendrungan perbedaan ini sudah berkembang sejak usia dini. Selanjutnya berkembang bahwa setiap anak memiliki pilihan, sikap kemampuan, bakat minat yang berbeda.
· Keberadaan tersebut bersifat potensial perlu ditumbuh kembangkan melalui pendidikan juka tidak ia akan laten dalam pembentukan kepribadian yang bersifat unik dalam menentukan dirinya sendiri.
2. Dimensi Kesosialan
· Manusia disamping sebagai mahluk individual, dia juga mahluk sosial. Socrates mengatakan manusia adalah “Zoon Politicon” (Mahluk/hewan yang bermasyarakat).
· Dimensi kesosialan pada manusia tampak jelas pada dorongan untuk bergaul manusia tidak dapat hidup seorang diri (terisolir). Manusia hanya akan menjadi manusia jika berada di antara manusia. Individualitas manusia terbentuk melalui proses interaksi (pendidikan).
3. Dimensi Kesusilaan
· Manusia adalah mahluk susila. Dritarkara mengatakan manusia susila, yaitu manusia yang memiliki nilai-nilai, menghayati, dan mewujudkan dalam perbuatan.
· Nilai-nilai adalah sesuatu yang dijunjung tinggi oleh manusia, mengandung makna kebaikan, keluhuran kemuliaan dan dijadikan pedoman hidup.
· Pendidikan kesusilaan berarti menanamkan kesediaan memikil kewajiban disamping hak.
4. Dimensi Keberagaman
· Manusia adalah mahluk religius. Sejak zaman dahulu nenek moyang manusiameyakini akan adanya kekuatan supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini. Untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan kekuatan tersebut ditempuh dengan ritual agama.
· Beragama merupakan kebutuhan manusia, karena manusia adalah mahluk yang lemah memerlukan tempay bertopang demi keselamatan hidupnya. Agama sebagai sandaran vertikal manusia.
· Penanaman sikap dan kebiasaan beragama dimulai sedini mungkin, yang melaksanakan dikeluarga dan dilanjutkan melalui pemberian pendidikan agama di sekolah.
2.3 Pengembangan Dimensi-dimensi Manusia
· Pendidikan adalah upaya sadar untuk mengaktualisasikan potensi dimensi-dimensi secara total dan maksimal.
· Meskipun pendidikan pada dasarnya baik (normatif) tapi dalam pelaksanaan bisa saja kemungkinan kesalahan, melenceng dari tujuan utama. Untuk itu digunakan pendekatan pengembangan yang bersifat :
1. Pengembangan yang utuh
· Tingkat keutuhan perkembangan dimensi manusia ditentukan oleh 2 faktor :
Ø Kualitas potensi tingkat manusia.
Ø Kualitas layanan pendidikan yang diberikan untuk pengembangannya.
· Wujud kebutuhan pengembangan dapat ditinjau dari :
Ø Keutuhan antara aspek jasmani rohani, keutuhan antara dimensia individu dan sosial, kesusilaan dan keberagamaan, antara aspek kognitif afektif psikomotor.
· Arah pengembangannya
Ø Arah konsentris
Pengembangan keempat dimensi hakekat manusia tidak dipisahkan.
Ø Arah horizontal
Pengembangan hakekat dimensi manusia dilaksanakan secara serempak.
2. Pengembangan yang tidak utuh
· Pengembangan yang tidak utuh terjadi apabila dalam proses pengembangan ada unsur D.H.M. yang terabaikan. Misal dimensi kesosialan didominasi keindividualan, atau dimensi domain afektif didominasi pengembangan domain kognitif, demikian juga halnya jika domain afektif terabaikan.
· Pengembangan D.H.M yang tidak utuh bisa berakibat kepribadian yang tidak mantap.

Pengertian Tujuan dan Ruang lingkup IBD

Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural science ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas.

2. Ilmu-ilmu sosial ( social science ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100% benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.

3. Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.


Dengan perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu budaya daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

A. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :

1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka

2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat

4. Menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.


B. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :

1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya

2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.

C. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.Manusia dan Cinta Kasih
2.Manusia dan Keindahan
3.Manusia dan Penderitaan
4.Manusia dan Keadilan
5.Manusia dan Pandangan hidup
6.Manusia dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
7.Manusia dan Kegelisahan
8.Manusia dan Harapan

Senin, 15 Februari 2016

Profesi bidang IT

Jenis-jenis profesi dibidang IT
Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya.
a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi. Contohnya seperti : sistem Analis, Web Desainer, Web Programer.
b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Contohnya seperti : Technical engineer,  Networking engineer
c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi. Contohnya seperti : EDP Operator,   System Administrator.

Deskripsi Kerja Profes IT
TI pekerjaan meliputi program komputer, administrasi jaringan, teknik komputer, pengembangan Web, dukungan teknis, dan banyak jenis pekerjaan terkait lainnya.
Jenis profesi di bidang IT, diantaranya :
1. IT Support Officer
Kualifikasi :
D3 / S1 bidang Ilmu Komputer
Mahir Windows System, Linux System, Networking, Troubleshooting
Mampu bekerja dalam individu / tim
Memiliki motivasi kerja yang tinggi, energik, dan kreatif
Ulet dan pekerja keras
Bertanggung jawab terhadap pekerjaan
Menguasai bahasa pemrograman AS/400 atau IT product development dan networking komunikasi data atai metodologi pengembangan aplikasi (SDLC, waterfall) dan project managemen
Tanggung Jawab :
Menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT
Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut.
Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik untuk hardware & software Windows & Macintosh, peralatan termasuk printer, scanner, hard-drives external, dll

2. Network Administrator
Kualifikasi :
D3 / S1 bidang Ilmu Komputer
Usia 25-30 tahun
Pengalaman di bidang IT Network / Network Administrator 2-3 tahun
Memahami LAN, WAN, Mailserver, PDC/BDC, Linux / Free BSD
Menguasai Linux Redora Server
Menguasai secara mendalam win2000 administration tool
Mengikuti perkembangan TI terkini
Memiliki motivasi kerja yang tinggi, energik, dan kreatif
Mampu berbahasa inggris aktif, lisan maupun tulisan
Tugas dan Tanggung Jawab antara lain :
Maintain dan perawatan jaringan LAN
Archive data
Maintain dan perawatan computer

3.  Network Engineer
Kualifikasi :
S1 bidang Informatika
Pengalaman kerja sebagai Network Engineer
Memiliki sertifikasi setara Network Engineer (CCNA)
Menguasai dan wajib berpengalaman minimal 1 tahun mengelola LAN
Mengerti hardware (PC, Printer, Hub, dll)
Menguasai MS Windows, Linux dan Office
Menguasai PC Remote misal PC Anywhere atau lainnya
 Menguasai database (SQL Server) merupakan nilai tambah
Tugas dan Tanggung Jawab :
Maintenance LAN dan Koneksi Internet
Maintenance hardware
Maintenance database dan file
Help Desk
Inventory

Standar Profesi  di Indonesia dan Regional
Saat ini Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat pesat. Secara tidak langsung dinamika industri di bidang ini juga meningkat dan menuntut para profesionalnya rutin dan berkesinambungan mengikuti aktifitas menambah ketrampilan dan pengetahuan baru.
Perkembangan industri TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan profesi yang berkaitan dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatannya. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk dibentuknya suatu standar profesi di bidang tersebut. Para profesional TI, sudah sejak lama mengharapkan adanya suatu standard kemampuan yang kontinyu dalam profesi tersebut.

Jika di bandingkan antara Profesi IT di Indonesia dengan negara lain contohnya jepang agak berbeda jauh dari masalah kualitasnya. Jepang membuat sendiri dan Mengadaptasi aturan penggunaan Model sertifikasi dimana pemberian sertifikasi ini bisa dijelaskan dibawah :
Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi. Registrasi mungkin berguna untuk statistik, tetapi tidak praktis untuk diterapkan akan lebih bermanfaat dengan sertifikasi. Untuk sertifikasi, inisiatif harus lahir dari sektor industri dan untuk bidang teknologi informasi sebaiknya berfokus pada model SRIG-PS.
Sertikasi pada model SRIG-PS berbeda dengan badan lain seperti IEEE. Sertifikasi pada model SRIG-PS adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sedangkan sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.
Sertifikasi ini memiliki tujuan untukbandingkan antara Profesi IT di Indonesia dengan negara lain contohnya jepang agak berbeda jauh dari masalah kualitasnya. Jepang membuat sendiri dan Mengadaptasi aturan penggunaan Model sertifikasi dimana pemberian sertifikasi ini bisa dijelaskan dibawah :
Sertifikasi berbeda dengan ujian, lisensi ataupun registrasi. Registrasi mungkin berguna untuk statistik, tetapi tidak praktis untuk diterapkan akan lebih bermanfaat dengan sertifikasi. Untuk sertifikasi, inisiatif harus lahir dari sektor industri dan untuk bidang teknologi informasi sebaiknya berfokus pada model SRIG-PS.
Sertikasi pada model SRIG-PS berbeda dengan badan lain seperti IEEE. Sertifikasi pada model SRIG-PS adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sedangkan sertifikasi IEEE adalah suatu jaminan tertulis, yang merupakan suatu demonstrasi formal yang merupakan konfirmasi dan merupakan suatu sistem atau komponen dari suatu persyaratan tertentu dan diterima untuk keperluan operasi.
Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk
- Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
- Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
- Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut
- Sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji),
- Perencanaan karir
- Profesional development
- Meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. — – Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.

Dengan metode sertifikasi tersebut, maka seorang profesi akan ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan di Indonesia sertifikasi Internasional dipakai untuk perencanaan karir. Hal itu dikarenakan masih banyaknya profesi yang menduduki lebih dari satu pekerjaan. Contohnya seorang programer di suatu perusahaan juga mengolah database perusahaan tersebut. Hal ini bisa juga diartikan seorang pegawai menduduki dua jabatan sekaligus, yaitu programer dan DBA.